Barang kali ini adalah hal sepele. Selalu melaporkan kepada-Nya
apa yang ingin kita lakukan dalam seharinya, bak anak kecil berceloteh kepada
orang tua tentang kegiatan yang akan dan setelah kita lakukan. Coba bayangkan,
bagaimana reaksi orang tuamu saat kau sering bercerita tentang kegiatan
sehari-harimu? Aku yakin, mereka merasa dihargai walau kadang-kadang ekspresi
itu tidak terlihat. Dengan tidak ada maksud menyamakan Tuhan dengan manusia,
Allaah pun tentu akan semakin sayang kepada hamba-Nya apabila ia selalu meminta
restu kepada-Nya dalam setiap aktivitasnya
.
Sebenarnya Allaah pun tanpa kita laporan pun Ia sudah pasti
Maha Mengetahui segaalanya. Ia tidak butuh laporan kita, tidak butuh celotehan
kita. Tapi dengan cara inilah kita menunjukkan betapa kita butuh bimbingan Sang
Maha Kuat agar selalu menguatkan kita dalam setiap aktivitas kita, tegar
menghadapi masalah dalam kegiatan kita, selalu berada dalam koridor yang
dibolehkan Allaah kepada hamba-Nya, dan lain sebagainya. Kawan, kita adalah makhluk
yang lemah, mudah putus asa, mudah bimbang, mudah lalai, yaa pokoknya kita ini
bagaikan butiran debu yang tak ada kekuatan menghadapi kejamnya dunia ini aja. Dalam
hal ini Allah sudah sebutkan dalam surat Al-Ashr yang artinya:
“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali
orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati
untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran.”
Kawan, dalam hidup ini kita seringkali menghadapi banyak
masalah. Kita seringkali terlalu percaya diri bahwa kita mampu menyelesaikan
masalah dengan kemampuan yang kita punya. Tapi sadarkah kamu? Ketika kau buntu tidak
menemui jalan keluar kita seringkali frustasi, minta tolong kepada manusia tapi
tak ada dari mereka yang mengerti dengan masalah kita, akhirnya kita putus asa
dan seakan-akan hidup ini sudah tak ada artinya lagi. Ya memang akhir-akhir ini
sering terjadi bunuh diri, ya karena mereka belum memiliki iman, tidak merasa
bahwa mereka sebenarnya punya tempat bergantung yaitu kepada Allah, atau malah
justru menyerah berharp kepada Allah. Wallaahu a’lam.
Kawan, ketahuilah bahwa Allaah tak serta merta memberikan apa
yang kamu inginkan dengan cuma-cuma. Ketika kau berharap agar selalu ikhlas
dalam mengerjakan aktivitas, maka Ia akan mengujimu dengan hal-hal yang membuat
keikhlasanmu terganggu. Jika kau berhasil, maka kau pun berhasil meraih apa
yang kau pinta. Ketika kau meminta agar diberi pasangan terbaik, maka Allah
akan menutup kesempatan-kesempatan bagi pria “nakal” untuk menyentuhmu dan
mempertemukanmu dengan jodohmu dengan cara yang elegan (baca: sesuai syariat
Islam).
Begitulah cara Allaah menyayangi hamba-Nya. Ia takkan serta
merta memberikan apa yang kita inginkan tanpa kita melewati sebuah rintangan. Ia
ingin agar kita dipantaskan dahulu sebelum meraih apa yang kita harapkan. Maka yang
terpenting disini adalah agar hati kita selalu bersih jauh dari prasangka buruk
kepada-Nya. Cobalah untuk belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian yang
kau alami, karena disitu terdapat pelajaran berharga yang akan mendewasakanmu dan itu akan membuatmu selalu
merasa bersyukur akan kebaikan-Nya. Ya contohnya begini, ketika kau terjebak
macet saat menuju kampus, ternyata di laboratorium kampus terjadi ledakan yang
menyebabkan banyak korban jiwa. Pada awalnya kau akan jengkel dengan kemacetan
itu, namun pada akhirnya kau merasa bersyukur karena kau diselamatkan oleh
Allaah melalui kemacetan.