Jumat, 08 Mei 2015

Bercengkrama dengan Sang Penyejuk Hati

Barang kali ini adalah hal sepele. Selalu melaporkan kepada-Nya apa yang ingin kita lakukan dalam seharinya, bak anak kecil berceloteh kepada orang tua tentang kegiatan yang akan dan setelah kita lakukan. Coba bayangkan, bagaimana reaksi orang tuamu saat kau sering bercerita tentang kegiatan sehari-harimu? Aku yakin, mereka merasa dihargai walau kadang-kadang ekspresi itu tidak terlihat. Dengan tidak ada maksud menyamakan Tuhan dengan manusia, Allaah pun tentu akan semakin sayang kepada hamba-Nya apabila ia selalu meminta restu kepada-Nya dalam setiap aktivitasnya
.
Sebenarnya Allaah pun tanpa kita laporan pun Ia sudah pasti Maha Mengetahui segaalanya. Ia tidak butuh laporan kita, tidak butuh celotehan kita. Tapi dengan cara inilah kita menunjukkan betapa kita butuh bimbingan Sang Maha Kuat agar selalu menguatkan kita dalam setiap aktivitas kita, tegar menghadapi masalah dalam kegiatan kita, selalu berada dalam koridor yang dibolehkan Allaah kepada hamba-Nya, dan lain sebagainya. Kawan, kita adalah makhluk yang lemah, mudah putus asa, mudah bimbang, mudah lalai, yaa pokoknya kita ini bagaikan butiran debu yang tak ada kekuatan menghadapi kejamnya dunia ini aja. Dalam hal ini Allah sudah sebutkan dalam surat Al-Ashr yang artinya:

“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran.”
Kawan, dalam hidup ini kita seringkali menghadapi banyak masalah. Kita seringkali terlalu percaya diri bahwa kita mampu menyelesaikan masalah dengan kemampuan yang kita punya. Tapi sadarkah kamu? Ketika kau buntu tidak menemui jalan keluar kita seringkali frustasi, minta tolong kepada manusia tapi tak ada dari mereka yang mengerti dengan masalah kita, akhirnya kita putus asa dan seakan-akan hidup ini sudah tak ada artinya lagi. Ya memang akhir-akhir ini sering terjadi bunuh diri, ya karena mereka belum memiliki iman, tidak merasa bahwa mereka sebenarnya punya tempat bergantung yaitu kepada Allah, atau malah justru menyerah berharp kepada Allah. Wallaahu a’lam.

Kawan, ketahuilah bahwa Allaah tak serta merta memberikan apa yang kamu inginkan dengan cuma-cuma. Ketika kau berharap agar selalu ikhlas dalam mengerjakan aktivitas, maka Ia akan mengujimu dengan hal-hal yang membuat keikhlasanmu terganggu. Jika kau berhasil, maka kau pun berhasil meraih apa yang kau pinta. Ketika kau meminta agar diberi pasangan terbaik, maka Allah akan menutup kesempatan-kesempatan bagi pria “nakal” untuk menyentuhmu dan mempertemukanmu dengan jodohmu dengan cara yang elegan (baca: sesuai syariat Islam).


Begitulah cara Allaah menyayangi hamba-Nya. Ia takkan serta merta memberikan apa yang kita inginkan tanpa kita melewati sebuah rintangan. Ia ingin agar kita dipantaskan dahulu sebelum meraih apa yang kita harapkan. Maka yang terpenting disini adalah agar hati kita selalu bersih jauh dari prasangka buruk kepada-Nya. Cobalah untuk belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kau alami, karena disitu terdapat pelajaran berharga yang akan  mendewasakanmu dan itu akan membuatmu selalu merasa bersyukur akan kebaikan-Nya. Ya contohnya begini, ketika kau terjebak macet saat menuju kampus, ternyata di laboratorium kampus terjadi ledakan yang menyebabkan banyak korban jiwa. Pada awalnya kau akan jengkel dengan kemacetan itu, namun pada akhirnya kau merasa bersyukur karena kau diselamatkan oleh Allaah melalui kemacetan.