Selasa, 06 Februari 2018

Cinta Berbuah Surga

Wah udah memasuki bulan Februari nih. Nampaknya kaya ada yang harap-harap cemas, terutama yang ngakunya punya pacar. Yak, momen Valentine day yang jatuh pada 14 Februari. Trus yang jomblo gimana? Gak usah galau berjamaah, Anda termasuk manusia-manusia yang beruntung, haha. Why? Lets check this out!
Valentine day udah gak asing lagi nampaknya bagi masyarakat Indonesia terutama kalangan remaja dan kids jaman now. Biasanya momen ini dijadikan momen berbagi kasih sayang, terutama yang udah punya kekasih, ceilaah~. Sebagai bentuk kasih sayang biasanya ada momen berbagi cokelat dan bunga. Kalo yang udah siapin budget gede yaa dinner sama ayang di restoran malem-malem sambil ditemani lilin-lilin yang bergoyang-goyang apinya. Atau yang paket hemat dinner-nya di kang bakso gitu. Yang penting mereka bisa so sweet berdua aja. Kesannya romantic ya? Tapi kisah di balik adanya momen itu gak seindah ekspektasi.


Berdasarkan informasi dari Wikipedia, Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap.


Mengutip dari remajaislam.com (06/02/2013), sebenarnya ada beberapa versi yang berkenaan tentang asal-usul Valentine day alias V-day. Namun pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian di masa Romawi Kuno (13-15 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama gadis secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan menjadikannya objek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindangan kepada dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat  mereka lebih subur. Di lain sumber (liputan6.com), disebtukan bahwa pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan. Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, hal itu dilakukan orang-orang Romawi sampai tahun 496 Masehi sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama Katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus dan Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Glasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentines Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book of Encyclopedia).
Lalu apa kaitannya hari kasih sayang dengan Valentine? The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seseorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St. Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, lalu St. Valentine melanggarnya dan diamdiam menikahkan banyak pemuda sehingga ia ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.
Dari sejarah V-day yang telah dipaparkan jelas perayaan V-day merupakan perayaan yang berkaitan dengan suatu agama dan kepercayaan (dalam hal ini agama Kristen). Jadi sudah jelas kan mengapa umat muslim tidak perlu ikut memeriahkan yang namanya V-day.

"tapi kan kita bisa ambil positifnya dengan menjadikannya momen hari kasih sayang, yaa berbagi kasih sayang."

Eits...tunggu dulu, dibungkus dengan slogan hari kasih sayang, sebenarnya banyak fakta mengerikan dari momen V-day ini. Berdasarkan survei terbaru Kementerian Kebudayaan Thailand, sebanyak 83 persen remajanya berencana melakukan hubungan seks pada Hari Valentine. Pemerintah Thailand pun tahun 2015 gencar melakukan kampanye Hari Valentine tanpa seks bebas (wartakota.tribunnews.com, 14/02/2015). Thailand memiliki salah satu yang tertinggi angka kehamilan remaja di Asia Tenggara, kata para pejabat kesehatan masyarakat, dan menghadapi tingkat infeksi HIV di kalangan populasi gay yang sebanding dengan yang ada di Africas AIDS hotspot. Survei Media telah menunjukkan remaja mereka yang ada di Thailand memilih Hari Valentine sebagai hari yang sempurna untuk kehilangan keperawanan mereka. Tahun 2015, suatu administrasi khawatir atas lonjakan kehamilan remaja tersedia 3,5 juta kondom di 68 pusat kesehatan dan 10 rumah sakit kota (mustanir.com, 13/02/2015). Bahkan tahun lalu (2017), Aksi ciuman massal yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat merayakan hari kasih sayang (Valentine day) di Nias Selatan. Ciuman yang dilakukan oleh PNS itu dilakukan dihadapan Bupati Nias Selatan yang datang langsung memberikan tangkai bunga saat perayaan tersebut pada 14 Februari 2017 (medan.tribunnews.com, 18/02/2017). Itu baru dua negara di Asia Tenggara, apalagi di negara bebas semacam negara-negara Eropa apalagi Amerika? Udah gak kebayang lagi, deh..


Dari sejarah dan fakta V-day yang sudah dipaparkan, bisa kita tarik kesimpulan sebagai berikut :

- V-day merupakan perayaan dan ritual yang diadopsi oleh suatu agama dan keyakinan, dalam hal ini kepercayaan Romawi Kuno yang kemudian diadopsi oleh agama Kristen Katolik,
- V-day lebih sering digunakan sebagai ajang pesta maksiat alias pesta free sex terutama untuk kalangan remaja khususnya remaja muslim saat ini, daripada ajang berbagi kasih sayang.


Padahal jelas di dalam Islam bahwa mengikuti suatu gaya hidup atau budaya yang berkaitan dengan agama atau kepercayaan selain Islam jelas haram. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Amr ibn Syuaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya (HR Tirmidzi, hasan)

Dari Ibn Umar beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
 ‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka (HR Abu Dawud, hasan)

Dari Umar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
 “Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga mereka menyembah Allah Taala semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatupun, dan telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa yang menyelisihi perkaraku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka (HR Ahmad, dishahihkan oleh Al Albani)


Ditambah lagi pemeriahan V-day lebih ke arah negatif alias pesta zina. Ya pacaran lah, sampai pada free sex! Hiii..naudzubillaahh, mendekati zina aja gak boleh apalagi sampai terjerumus!
Simak Firman Allah Subhanahu wa Taala:
Yang Artinya: Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra [17]: 32).
Ahli tafsir Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini, bahwa Allah berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.


Oke, sekarang akhirnya kita bisa sama-sama paham mengapa umat muslim tidak perlu membolehkan perayaan V-day apalagi sampai ikut-ikutan. Karena fakta-fakta dan dalil di atas sudah sangat jelas bagaimana mudhorot (bahaya) budaya V-day alias Valentine day.


Dalam Islam, berbagi kasih sayang itu setiap hari tak ada hari tertentu untuk menjadikan momen berkasih sayang terutama dengan yang bukan mahrom. Sudah ada pengaturannya bagaimana Allah menyampaikan pesan-Nya melalui Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mekanisme mendapatkan cinta sejati yang diridha-Nya. Tentu sebagai muslim kita mempunyai rambu-rambu yang jelas dalam menyatukan dua insan dalam melangsungkan generasi selanjutnya.