Jumat, 15 Agustus 2014

Rasanya Jadi Mahasiswa itu….

Tidak terasa, sudah satu tahun lamanya aku menempuh hidupku sebagai seorang mahasiswa. Kupikir kehidupan sebagai seorang mahasiswa itu menyeramkan. Dosen yang kurang ramah, tugas yang bertumpukan, pergaulan yang lebih bebas, dan sederet pikiran negatif lainnya. Memang ada benarnya, tapi tidak sepenuhnya benar. Lalu mana yang benar? Hehe jangan diambil pusing. ^^ oke, kalin ini aku ingin sedikit berbagi cerita mengenai pengalamanku selama satu tahun itu.
                Kurang lebih pada tanggal 15 Agustus 2013, aku mengikhlaskan diri untuk menerima tawaran sebagai mahasiswa Akademi Kimia Analisis Bogor. Dan dari situlah sederet perjuanganku dimulai. Pada awalnya aku memang agak kaget dengan sederetan aktivitas yang menghujam. Bingung? Sudah jelas. Mengapa bingung? Karena aku keteteran untuk mengejar tiap target – target. Sebagai seorang mahasiswa bertitel sains, sudah barang tentu aku menjalani sederetan praktikum di laboratorium beserta pengerjaan laporannya. Ditambah lagi kampusku adalah akademi, sudah jelas para asdos*nya akan mendidik kami dengan kedisiplinan. Disamping laporan praktikum yang harus diselesaikan, sederetan tugas kelompok dan individu yang harus selesai juga tepat waktu, aku juga meluangkan waktuku untuk ikut organisasi dan kepanitiaan di kampus. Lelah? Sudah tentu. Bahkan aku sempat menangis karena merasa tidak sanggup menjalani semua aktivitas itu. Namun kesibukan itu ternyata memberi banyak pelajaran berharga bagiku. Melaluinya, aku bisa berpikir sedikit –pake banget—lebih dewasa. Aku juga bisa bertemu teman – teman yang hebat dan menginspirasiku sengaja ataupun tidak sengaja. Aku menjadi lebih mengerti bagaimana memenej waktu dengan baik, memahami perbedaan tiap karakter seseorang, merasa lebih banyak mendekatkan diri kepada Allaah, daaan sebagai bagainya.
                Masalah pergaulan, alhamdulillaah aku tidak perlu khawatir soal itu. Selama kita menjaga diri dalam poros kebaikan, insya Allaah kita akan terhindar dari pergaulan bebas. Bila kau mencari teman yang baik, carilah mereka di tempat yang baik. Bila kau sering berada di tempat yang buruk, maka kau akan sering berkawan dengan orang – orang yang tidak baik. Persis seperti yang dipepatahkan Rasulullaah shallallaahu alaihi wa sallam. Bila kau dekat – dekat dengan tukang parfum, maka bajumu akan bau parfur. Bila kau dekat – dekat dengan tukang  besi, maka bajumu akan bau besi.
                Namun sederetan aktivitas yang dijalani harus didasari dengan apa yang ingin dicapai di masa depan. Bila kita sibuk gak karuan hingga mengabaikan tujuan utama kita yaitu akademik –seperti yang diamanahkan oleh orang tua—dan hasilnya nihil, itu sama saja akan membuang banyak waktu kita dan menyisakan penyesalan di akhir nanti. Kita perlu memikirkan tiap resiko dari apa yang kita putuskan untuk mengurangi rasa penyesalan di akhir cerita.
                Pada intinya, saat aku menjadi seorang mahasiswa, aku merasa lebih bebas mengeksplor diri ke dalam hal – hal yang menyangkut cita – citaku. Biasanya, jati diri seorang anak muda akan semakin terlihat ketika ia memasuki masa – masa kuliah, dimana ia lebih bebas menentukan pilihan hidupnya dan cara menyikapi setiap tantangan yang dihadapinya. Oleh karena itu, sebelum menempuh usia remaja, orang tua harus mempersiapakan baginya ilmu agama yang kuat agar anak tidak salah langkah dalam mengambil langkah untuk hidupnya.

                Dan di akhir kata aku ucapkan, selamat menempuh gerbang perkuliahan, nikmati masa – masamu sebagai seorang mahasiswa. Menjadi seorang mahasiswa bukan soal belajar belajar  dan belajar, tetapi juga soal pengabdian ke masyarakat. Karena saat ini masyarakat memang sangat membutuhkan uluran tangan para mahasiswa yang memiliki kesempatan lebih untuk mengenyam ilmu.

*asdos: asisten dosen

Tidak ada komentar:

Posting Komentar