Selasa, 20 Maret 2018

Dakwah dan Orang Tua

Ingatlah, bahwasanya memuliakan orang tua wajib di atas beramah-tamah terhadap orang lain.


Ketika kamu punya tuntutan kewajiban dakwah dan orang tua kurang bahkan tidak merestui, ingatlah bahwasanya orang tua lah yang sepatutnya mendapatkan dakwah itu lebih dulu. Bila mereka menolak idenya, setidaknya mereka merasakan manfaat dari hijrahmu. Dengan cara apa? Berbakti kepada mereka.


Mulailah dengan meringankan pekerjaan rumah orang tua, berkatalah yang lembut, turuti kemauan mereka selama tak bertentangan dengan hukum syara', selipkan kalimat dakwah tanpa menggurui mereka. Dan bila terjadi perselisihan pendapat, dengarkan dulu apa yang mereka inginkan dan tahan emosimu. Sebab mau sebagus apapun ide dakwahmu bila kamu menyampaikannya dengan cara 'gontok-gontokan', kau tetap dipandang SALAH.


Orang tua punya semacam ego yang intinya mengatakan "kamu tau apa sih baru seumur jagung? Kita udah jauh lebih lama mengenyam pahit manis hidup ini daripada kamu.". Maka diperlukan adab khusus dalam menyampaikan dakwah kepada orang tua. Orang tua hanya butuhkan sikap lemah lembut serta kasih sayang dari anaknya. Mereka pada dasarnya merasa dirinya lebih memahami hidup daripada anaknya, maka secara otomatis sebetulnya mereka merasa tidak memerlukan nasehat dan pendapat anaknya.


Akhir kata, buktikan bahwa dengan Islam lah semua akan lebih baik melalui perbuatanmu. Sia-sia saja kamu berkoar-koar tentang kemuliaan agama Allah bila kau belum buktikan melalui perbuatanmu dalam kehidupanmu sendiri. Jadilah role mode masa kini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar