Selasa, 20 Maret 2018

Dakwah dan Orang Tua

Ingatlah, bahwasanya memuliakan orang tua wajib di atas beramah-tamah terhadap orang lain.


Ketika kamu punya tuntutan kewajiban dakwah dan orang tua kurang bahkan tidak merestui, ingatlah bahwasanya orang tua lah yang sepatutnya mendapatkan dakwah itu lebih dulu. Bila mereka menolak idenya, setidaknya mereka merasakan manfaat dari hijrahmu. Dengan cara apa? Berbakti kepada mereka.


Mulailah dengan meringankan pekerjaan rumah orang tua, berkatalah yang lembut, turuti kemauan mereka selama tak bertentangan dengan hukum syara', selipkan kalimat dakwah tanpa menggurui mereka. Dan bila terjadi perselisihan pendapat, dengarkan dulu apa yang mereka inginkan dan tahan emosimu. Sebab mau sebagus apapun ide dakwahmu bila kamu menyampaikannya dengan cara 'gontok-gontokan', kau tetap dipandang SALAH.


Orang tua punya semacam ego yang intinya mengatakan "kamu tau apa sih baru seumur jagung? Kita udah jauh lebih lama mengenyam pahit manis hidup ini daripada kamu.". Maka diperlukan adab khusus dalam menyampaikan dakwah kepada orang tua. Orang tua hanya butuhkan sikap lemah lembut serta kasih sayang dari anaknya. Mereka pada dasarnya merasa dirinya lebih memahami hidup daripada anaknya, maka secara otomatis sebetulnya mereka merasa tidak memerlukan nasehat dan pendapat anaknya.


Akhir kata, buktikan bahwa dengan Islam lah semua akan lebih baik melalui perbuatanmu. Sia-sia saja kamu berkoar-koar tentang kemuliaan agama Allah bila kau belum buktikan melalui perbuatanmu dalam kehidupanmu sendiri. Jadilah role mode masa kini.

Selasa, 06 Februari 2018

Cinta Berbuah Surga

Wah udah memasuki bulan Februari nih. Nampaknya kaya ada yang harap-harap cemas, terutama yang ngakunya punya pacar. Yak, momen Valentine day yang jatuh pada 14 Februari. Trus yang jomblo gimana? Gak usah galau berjamaah, Anda termasuk manusia-manusia yang beruntung, haha. Why? Lets check this out!
Valentine day udah gak asing lagi nampaknya bagi masyarakat Indonesia terutama kalangan remaja dan kids jaman now. Biasanya momen ini dijadikan momen berbagi kasih sayang, terutama yang udah punya kekasih, ceilaah~. Sebagai bentuk kasih sayang biasanya ada momen berbagi cokelat dan bunga. Kalo yang udah siapin budget gede yaa dinner sama ayang di restoran malem-malem sambil ditemani lilin-lilin yang bergoyang-goyang apinya. Atau yang paket hemat dinner-nya di kang bakso gitu. Yang penting mereka bisa so sweet berdua aja. Kesannya romantic ya? Tapi kisah di balik adanya momen itu gak seindah ekspektasi.


Berdasarkan informasi dari Wikipedia, Hari Valentine (bahasa Inggris: Valentine's Day) atau disebut juga Hari Kasih Sayang, pada tanggal 14 Februari adalah sebuah hari di mana para kekasih dan mereka yang sedang jatuh cinta menyatakan cintanya di Dunia Barat. Hari raya ini sekarang terutama diasosiasikan dengan para pencinta yang saling bertukaran notisi-notisi dalam bentuk "valentines". Simbol modern Valentine antara lain termasuk sebuah kartu berbentuk hati dan gambar sebuah Cupido (Inggris: cupid) bersayap.


Mengutip dari remajaislam.com (06/02/2013), sebenarnya ada beberapa versi yang berkenaan tentang asal-usul Valentine day alias V-day. Namun pada umumnya kebanyakan orang mengetahui tentang peristiwa sejarah yang dimulai ketika dahulu kala bangsa Romawi memperingati suatu hari besar setiap tanggal 15 Februari yang dinamakan Lupercalia. Perayaan Lupercalia adalah rangkaian upacara penyucian di masa Romawi Kuno (13-15 Februari). Dua hari pertama, dipersembahkan untuk dewi cinta (queen of feverish love) Juno Februata. Pada hari ini, para pemuda mengundi nama-nama gadis di dalam kotak. Lalu setiap pemuda mengambil nama gadis secara acak dan gadis yang namanya keluar harus menjadi pasangannya selama setahun untuk senang-senang dan menjadikannya objek hiburan. Pada 15 Februari, mereka meminta perlindangan kepada dewa Lupercalia dari gangguan srigala. Selama upacara ini, kaum muda melecut orang dengan kulit binatang dan wanita berebut untuk dilecut karena anggapan lecutan itu akan membuat  mereka lebih subur. Di lain sumber (liputan6.com), disebtukan bahwa pria setengah telanjang berlarian di jalanan, mencambuk para gadis muda dengan tali yang terbuat dari kulit kambing yang baru dikorbankan. Walaupun mungkin terdengar seperti semacam ritual sesat sadomasokis, hal itu dilakukan orang-orang Romawi sampai tahun 496 Masehi sebagai ritus pemurnian dan kesuburan.
Ketika agama Kristen Katolik menjadi agama negara di Roma, penguasa Romawi dan para tokoh agama Katolik Roma mengadopsi upacara ini dan mewarnainya dengan nuansa kristiani, antara lain mengganti nama-nama gadis dengan nama-nama Paus dan Pastor. Di antara pendukungnya adalah Kaisar Konstantine dan Paus Gregory I (The Encyclopedia Britannica, sub judul: Christianity). Agar lebih mendekatkan lagi kepada ajaran Kristen, pada 496 M Paus Glasius I menjadikan upacara Romawi Kuno ini menjadi hari perayaan gereja dengan nama Saint Valentines Day untuk menghormati St. Valentine yang kebetulan mati pada 14 Februari (The World Book of Encyclopedia).
Lalu apa kaitannya hari kasih sayang dengan Valentine? The Catholic Encyclopedia Vol. XV sub judul St. Valentine menuliskan ada 3 nama Valentine yang mati pada 14 Februari, seseorang di antaranya dilukiskan sebagai yang mati pada masa Romawi. Menurut versi pertama, Kaisar Claudius II memerintahkan menangkap dan memenjarakan St. Valentine karena menyatakan tuhannya adalah Isa Al-Masih dan menolak menyembah tuhan-tuhan orang Romawi. Orang-orang yang mendambakan doa St. Valentine lalu menulis surat dan menaruhnya di terali penjaranya.

Versi kedua menceritakan bahwa Kaisar Claudius II menganggap tentara muda bujangan lebih tabah dan kuat dalam medan peperangan daripada orang yang menikah. Kaisar lalu melarang para pemuda untuk menikah, lalu St. Valentine melanggarnya dan diamdiam menikahkan banyak pemuda sehingga ia ditangkap dan dihukum gantung pada 14 Februari 269 M.
Dari sejarah V-day yang telah dipaparkan jelas perayaan V-day merupakan perayaan yang berkaitan dengan suatu agama dan kepercayaan (dalam hal ini agama Kristen). Jadi sudah jelas kan mengapa umat muslim tidak perlu ikut memeriahkan yang namanya V-day.

"tapi kan kita bisa ambil positifnya dengan menjadikannya momen hari kasih sayang, yaa berbagi kasih sayang."

Eits...tunggu dulu, dibungkus dengan slogan hari kasih sayang, sebenarnya banyak fakta mengerikan dari momen V-day ini. Berdasarkan survei terbaru Kementerian Kebudayaan Thailand, sebanyak 83 persen remajanya berencana melakukan hubungan seks pada Hari Valentine. Pemerintah Thailand pun tahun 2015 gencar melakukan kampanye Hari Valentine tanpa seks bebas (wartakota.tribunnews.com, 14/02/2015). Thailand memiliki salah satu yang tertinggi angka kehamilan remaja di Asia Tenggara, kata para pejabat kesehatan masyarakat, dan menghadapi tingkat infeksi HIV di kalangan populasi gay yang sebanding dengan yang ada di Africas AIDS hotspot. Survei Media telah menunjukkan remaja mereka yang ada di Thailand memilih Hari Valentine sebagai hari yang sempurna untuk kehilangan keperawanan mereka. Tahun 2015, suatu administrasi khawatir atas lonjakan kehamilan remaja tersedia 3,5 juta kondom di 68 pusat kesehatan dan 10 rumah sakit kota (mustanir.com, 13/02/2015). Bahkan tahun lalu (2017), Aksi ciuman massal yang dilakukan oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) atau Pegawai Negeri Sipil (PNS) saat merayakan hari kasih sayang (Valentine day) di Nias Selatan. Ciuman yang dilakukan oleh PNS itu dilakukan dihadapan Bupati Nias Selatan yang datang langsung memberikan tangkai bunga saat perayaan tersebut pada 14 Februari 2017 (medan.tribunnews.com, 18/02/2017). Itu baru dua negara di Asia Tenggara, apalagi di negara bebas semacam negara-negara Eropa apalagi Amerika? Udah gak kebayang lagi, deh..


Dari sejarah dan fakta V-day yang sudah dipaparkan, bisa kita tarik kesimpulan sebagai berikut :

- V-day merupakan perayaan dan ritual yang diadopsi oleh suatu agama dan keyakinan, dalam hal ini kepercayaan Romawi Kuno yang kemudian diadopsi oleh agama Kristen Katolik,
- V-day lebih sering digunakan sebagai ajang pesta maksiat alias pesta free sex terutama untuk kalangan remaja khususnya remaja muslim saat ini, daripada ajang berbagi kasih sayang.


Padahal jelas di dalam Islam bahwa mengikuti suatu gaya hidup atau budaya yang berkaitan dengan agama atau kepercayaan selain Islam jelas haram. Ada sebuah hadits yang diriwayatkan dari Amr ibn Syuaib dari bapaknya dari kakeknya bahwasanya Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
“Bukan termasuk golongan kami siapa yang menyerupai kaum selain kami. Janganlah kalian menyerupai Yahudi, juga Nashrani, karena sungguh mereka kaum Yahudi memberi salam dengan isyarat jari jemari, dan kaum Nasrani memberi salam dengan isyarat telapak tangannya (HR Tirmidzi, hasan)

Dari Ibn Umar beliau berkata, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
 ‘Barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka (HR Abu Dawud, hasan)

Dari Umar radhiyallahu anhu, Rasulullah shallallaahu alaihi wa sallam bersabda,
 “Aku diutus dengan pedang menjelang hari kiamat hingga mereka menyembah Allah Taala semata dan tidak mempersekutukanNya dengan sesuatupun, dan telah dijadikan rizkiku di bawah bayangan tombakku, dijadikan kehinaan dan kerendahan bagi siapa yang menyelisihi perkaraku. Dan barangsiapa menyerupai suatu kaum maka ia termasuk bagian dari mereka (HR Ahmad, dishahihkan oleh Al Albani)


Ditambah lagi pemeriahan V-day lebih ke arah negatif alias pesta zina. Ya pacaran lah, sampai pada free sex! Hiii..naudzubillaahh, mendekati zina aja gak boleh apalagi sampai terjerumus!
Simak Firman Allah Subhanahu wa Taala:
Yang Artinya: Dan janganlah kalian mendekati zina; Sesungguhnya zina itu adalah suatu perbuatan yang keji. dan suatu jalan yang buruk. (QS Al-Isra [17]: 32).
Ahli tafsir Ibnu Katsir rahimahullah menjelaskan tentang ayat ini, bahwa Allah berfirman dalam rangka melarang hamba-hamba-Nya dari perbuatan zina dan larangan mendekatinya, yaitu larangan mendekati sebab-sebab dan pendorong-pendorongnya.


Oke, sekarang akhirnya kita bisa sama-sama paham mengapa umat muslim tidak perlu membolehkan perayaan V-day apalagi sampai ikut-ikutan. Karena fakta-fakta dan dalil di atas sudah sangat jelas bagaimana mudhorot (bahaya) budaya V-day alias Valentine day.


Dalam Islam, berbagi kasih sayang itu setiap hari tak ada hari tertentu untuk menjadikan momen berkasih sayang terutama dengan yang bukan mahrom. Sudah ada pengaturannya bagaimana Allah menyampaikan pesan-Nya melalui Baginda Rasulullah shallallahu alaihi wasallam mekanisme mendapatkan cinta sejati yang diridha-Nya. Tentu sebagai muslim kita mempunyai rambu-rambu yang jelas dalam menyatukan dua insan dalam melangsungkan generasi selanjutnya.

Senin, 12 Desember 2016

The Finishing and The Begining

Alhamdulillah, tepat hari Kamis, 1 Desember 2016 aku resmi diwisuda sebagai alumni Politeknik AKA Bogor tahun 2016. Meski momen ini dilewati dengan rasa tegang karena tiba-tiba Atu Tan (nenek) menghilang, namun aku sangat bersyukur akhirnya beban kedua orang tuaku sudah berkurang. Dan allhamdulillah, Atu Tan telah dipertemukan kembali dengan kami.

Sedih, haru, bahagia, semua bercampur ketika hari-hari mendekati wisuda. Bagaimana tidak, membayangkan bagaimana Papah Mamah berjuang agar aku dapat kuliah itu sungguh luar biasa. Biaya yang dikeluarkan bukan hanya untuk uang semester, tetapi juga biaya hidup selama kos di Bogor. Apabila dibandingkan dengan penghasilan Papah, Ya Allah……rasanya bisa kuliah dan makan nasi-tempe saja aku bersyukur. Sungguh, kalau bukan karena keajaiban dan pertolongan Allah, aku tidak tahu lagi bagaimana nasib kuliahku.

Aku sangat bersyukur ditakdirkan untuk dapat kuliah di Politeknik AKA Bogor. Aku merasakan pengalaman yang luar biasa dalam hidupku. Aku benar-benar menemukan jatidiriku dan tujuan hidupku di kampus ini dan di kota ini. Bermula dari kampus ini, aku merasakan kedisiplinan yang luar biasa (apa-apa harus tepat waktu), bagaimana memenej waktu di antara kepadatan aktivitas (seimbang antara tugas kampus, belajar Islam, dan kepanitiaan), bertemu dengan teman-teman luar biasa yang berasal dari berbagai daerah senusantara, mengenal lebih jauh tentang dunia eksak terutama kimia, dan yang paling penting adalah mengetahui jatidiriku bahwa hidupku adalah untuk mengabdikan diri kepada agama Allah, yaitu ISLAM, melalui profesi dan hobiku (semoga Allah meridhoi).

Jujur, sebenarnya aku sempat kecewa karena mimpiku menjadi seorang dokter tidak bisa kuwujudkan seperti yang Papah impikan saat masih muda, namun bukan berarti jalan yang sudah kutempuh adalah suatu yang sia-sia. Aku juga bahkan hampir putus asa karena aku sering mengalami kegagalan selama kuliah dan praktikum dan merasa bahwa kimia bukanlah jalanku. Alhamdulillah, aku terus meyakinkan diri bahwa banyak orang-orang di luar sana yang memiliki banyak keterbatan namun mampu menggapai mimpinya. Ada salah satu dosen di kampusku yang menginspirasiku, beliau bercerita bahwa dirinya saat kuliah bukanlah termasuk orang dengan IQ yang cerdas. Ia sadar akan kekurangannya, lalu ia menutupinya dengan banyak belajar, sehingga beliau mampu menyelesaikan kuliahnya di bidang fisika.

Ada lagi alumni kampusku yang juga sangat menginspirasiku bahkan aku ingin mencoba mengikuti jejaknya. Beliau saat kuliah bukanlah termasuk mahasiswa dengan IP yang tinggi, tetapi ia tetap percaya diri. Begitu juga saat beliau melanjutkan S1 di IPB, beliau juga bukan termasuk mahasiswa ber-IPK tinggi. Namun yang menarik bagiku adalah, beliau berhasil untuk dapat bekerja di LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia), sebuah lembaga yang sangat aku impikan untuk dapat bekerja di sana sejak aku dinyatakan lolos seleksi masuk kampusku. Beliau juga berhasil melanjutkan S2 dan S3 nya di Kyoto University, Kyoto, Jepang, salah satu negara favorit yang ingin kukunjungi. Ahh……aku semakin yakin bahwa semakin kuat keinginan seseorang untuk menggapai suatu mimpi maka usahanya akan semakin kuat, dan insya Allah, mimpi itu akan terwujud. Ya, aku merasakannya saat aku kuliah. Dulu sewaktu SMA, aku ingin sekali untuk bisa merasakan praktikum IPA yang sering. Selain itu, aku juga ingin sekali bisa bertemu dengan orang-orang yang ghirah Islam-nya tinggi. Aku juga dulu sangat berharap untuk bisa kuliah di negeri dan jurusan eksak. Alhamdulillah, perlahan-lahan mimpiku terwujud, bahkan keinginan untuk bertemu teman-teman yang sehobi pun terwujud.

Sebagai muslim, mimpi bukan soal capaian-capaian yang ingin diraih demi sebuah kebanggaan dan kekayaan, melainkan bagaimana menjadikan mimpi itu apabila dicapai akan membawa manfaat untuk umat, terutama untuk dakwah Islam. Sebab sudah jelas dalam Al Quran bahwa manusia dan jin diciptakan hanya untuk menyembah Allah (QS Adz Dzariyaat: 56), dan menjadi pemimpin di muka bumi (QS Al-Baqarah: 30), dan sabda Rasulullah bahwa manusia terbaik adalah yang paling bermanfaat. Karena akan ada hari penghisaban setelah kematian yang akan menentukan nasib seseorang sesuai amalannya (QS Aal Imran: 25), apakah akan berakhir di surga atau di neraka (na’udzubillah).

Akhirnya, pada paragraf akhir ini aku ingin mengucapkan beribu terimakasih yang pertama kepada Allah Ta’ala atas nikmat iman dan Islam yang telah Ia tanamkan dalam diriku, juga kepada Nabi Muhammad shallallaahu ‘alayhi wa sallam serta para sahabatnya yang bersedia mengorbankan jiwa, raga dan hartanya demi tersebarnya ajaran Islam sehingga menghasilkan peradaban manusia yang maju di segala bidang. Kemudian kepada Mamah dan Papah yang bersedia merawatku, mendidikku, memberiku uang jajan, ahh……betapa banyak kebaikan beliau-beliau kepadaku hingga sulit kusebutkan. Maafkan anakmu yang belum bisa menjadi anak seperti yang Mamah Papah harapkan. Lalu kepada sahabat-sahabatku; temen main masa SD, geng SMP (Nanda, Rizka, Ina, dst.), geng karib, juga teman-teman kuliah; kosan Amirah (Desty, Mega, Irma, Iyos, Qod, Putri, dst.), LDK KMA, Ekskim AKABO, dan sahabat-sahabat seperjuangan; Tri, Uni Icha, Juju, dst. juga teman-teman IOC, yang telah mewarnai hidupku dengan keceriaan hingga berjuang dan bermain bersama sampai membuatku mampu memutuskan bagaimana akan kujalani hidup. Tidak lupa aku ucapkan kepada kakak-kakak QC di PT Darya Varia Citeureup yang banyak memberikan bimbingan selama PKL. Terimakasih yang luar biasa kepada Bapak dosen pembimbing, Noviar Dja’var, M.Si., dan Bapak pembimbing PKL, Ahmad Rodjai H., B.Sc., yang bersedia membimbing selama PKL dan penyusunan Tugas Akhir serta wejangan-wejangannya yang memompa semangat. Terimakasih juga kepada civitas akademik kampus yang telah membantu proses selama kuliah di Politeknik AKA Bogor. Kepada Ibu Yayuk, aku ucapkan beribu terimakasih atas bimbingannya dalam mengkaji Islam dan wejangan-wejangannya selama halaqoh.



Akhir kata, kelulusan ini bukan akhir dari petualangan melainkan permulaan dari sebuah petualangan hidup setelah berhasil menetapkan tujuan. Semoga Allah selalu meridhoi langkahku, aamiin.

Rabu, 16 Maret 2016

Melanjutkan Langkah

Alhamdulillah, mendapat kesempatan menjadi kontributor di web islamicotaku.com beberapa pekan lalu. Awalnya memang sedikit ragu, karena ane sendiri jarang hadir dalam gathering dan event dari Islamic Otaku Community, hehe. Namun akhirnya ane tetap "dicemlpungin" ke dalam grup whatsapp kontributor web-nya. Akhirnya ane menulis posting perdana ane dalam web tersebut. Bagi yang pecinta anime khususnya Dragon Ball, let's check it out! :D


Sutradara: Kimitoshi Chioka
Penulis: Akira Toriyama
Studio: Toei Animation
Tayang Perdana: 05 Juli 2015 – sekarang
Genre: Action, Fantasy, Comedy, Super power, Shounen

Dragon Ball? Siapa yang tidak tahu Dragon Ball? Bahkan sebagian masyarakat yang bukan otaku atau maniak anime pun tahu Dragon Ball. Bisa dikatakan popularitasnya tidak jauh berbeda dengan Naruto. Hanya karena sempat vakum untuk beberapa tahun (karena memang sudah dianggap tamat) anime ini sempat dilupakan. Hmmm…, terlalu maniisss tuk dilupakaaan kenangan yang indah bersamamuu (Dragon Ball)…duh malah nyanyi ^^a
Yap, kini Dragon Ball yang sudah diakhiri serialnya pada Dragon Ball GT kembali hadir di era modern dengan serialnya Dragon Ball Super. Serial ini bermula dari berakhirnya pertempuran Goku dkk. dengan Majin Buu (setelah episode 157 Dragon Ball Kai) di mana kehidupan kembali damai. Kisah selanjutnya merupakan cerita yang diangkat dari filmnya yang berjudul Battle of God dan Resurrection F.  Sempat diberitakan di liputan6.com bahwa serial Dragon Ball GT dihapus dari ceritanya. Wah, ada apa, ya?
Hadirnya kembali Dragon Ball dengan serial terbarunya telah membangkitkan memori ane akan asyiknya menonton anime ini. Bisa dikatakan bahwa pertempuran khas yang disajikan dalam anime ini sedikit membosankan namun yang menarik dalam ceritanya adalah karena semakin banyaknya tokoh-tokoh utama yang kekuatannya hampir mendekati kekuatan Goku seperti Goten dan Thrunks yang merupakan manusia setengah saiya dari ayahnya Goku dan Vegeta seperti Gohan, juga tokoh-tokoh pendukung lainnya yang menjadi keluarga Goku seperti Mr. Satan (hobi mengaku dirinya manusia terkuat) dan anaknya Videl yang akhirnya menikah dengan Gohan, anak Goku. Tak kalah menariknya lagi daya khayalnya yang tinggi dan cakupan ceritanya sangat luas meliputi alam semesta dan para dewa, bahkan alam semesta tidak hanya satu melainkan ada 12 yang masing-masing alam semesta berpasangan (nah loh, bingung kan? :D). 
Yang cukup menarik dari saya dengan serial terbaru ini adalah seni humornya yang lahir dari sosok Vegeta, rival abadi Goku yang sangat menjunjung tinggi harga dirinya. Bayangkan saja, seorang Vegeta yang terkenal tidak berbelas kasih mau mengajak keluarganya Bulma dan Thrunks untuk ke taman hiburan. Yang begitu mengenal sosok Vegeta pasti sangat terkejut dan terbahak-bahak saat pertama kali melihat scene ini.
Belum lagi ketika Bills (Jepang: Beerus), dewa penghancur yang hanya bangkit  beberapa tahun sekali, datang bersama Whis ke bumi setelah mengalahkan Goku  dengan dua kali serangan di planet Kaiou. Karena takut Bills mengamuk dan menghancurkan bumi, Vegeta mati-matian memasak hidangan terlezat di kapal Bulma agar Bills betah di bumi. “Hellooww, Vegeta masak? Cuma buat ngambil hati orang?” kira-kira begitu yang terlintas di pikiran saya. :D
Scene lucu pun datang dari sosok Piccollo, seorang manusia namek yang cukup dingin namun begitu sayang dengan Gohan.  Bayangkan saja, Piccollo mau saja ia disuruh oleh Chi-Chi, istri Goku, untuk membawakan barang yang berat untuk keluarga Gohan. Belum lagi ketika Piccollo harus menjaga Pan, anak Gohan dan Videl yang baru lahir, diam-diam ia menjulurkan lidahnya (melet-melet gitu :D) hanya untuk membuat Pan tertawa.

Untuk penilaian saya pribadi, dari segi humor tidak perlu ditanyakan lagi. Dari alur ceritanya bagi saya cukup menarik karena karakternya terus tumbuh dan pertarungannya cukup seru untuk ditonton. Untuk  hal-hal yang bisa dipetik dari cerita ini berikut saya paparkan:
·         Sebagai makhluk yang punya jiwa bersaing, memiliki seorang rival saya pikir bukanlah hal yang buruk. Adanya rival akan membangkitkan daya juang kita agar terus bangkit dan tidak bermalas-malasan. Melihat Goku dan Vegeta sebagai rival mengingatkan saya dengan Umar ibn Al-Khatthab yang begitu semangatnya beramal sebanyak-banyaknya agar ia bisa menyamai kedudukannya dengan Abu Bakar Ash-Shiddiq  dalam hal kecintaan kepada Rasulullah SAW. Namun Umar sangat mengakui kehebatan Abu Bakar yang begitu dekat dengan Rasulullah, mirip seperti Vegeta yang mengakui kehebatan kekuatan Goku. (namun tentu banyak yang beda).

·         Ketika kita melihat seseorang yang kemampuannya jauh dari kita, tidak perlu minder. Perhatikan saja apa yang ia lakukan, cermati langkah-langkahnya dalam menangani bidang keahliannya. Seperti yang dilakukan Krillin yang selama ini selalu mengamati pertarungan Goku dengan musuh-musuh yang kuat. Walau sempat minder, akhirnya ia menyadari potensi dirinya karena selama ini mengamati pertarungan Goku.
·         Dalam mengalahkan musuh, biasanya Goku memprediksi kekuatan musuhnya terlebih dahulu dengan mencoba. Jika dirasa tidak mampu, ia memilih untuk menunda melawannya sampai ia yakin bahwa kekuatannya sepadan dengannya. Dalam hal ini, ketika kita menghadapi sesuatu, kita perlu membaca situasi dan kondisinya lalu menyesuaikan diri dengan situasi tersebut. contohnya, ketika kau menghadapi UN kita perlu banyak latihan soal untuk memahami polanya. Setelah terbiasa dengan soalnya kita juga perlu menyusun trik agar bisa menguasai soal UN.
Ada hal yang cukup menggelitik dari anime ini bagi saya. Seperti yang sudah saya sebutkan bahwa kisah Dragon Ball memiliki daya khayal yang tinggi. Kita lihat saja dalam ceritanya terdapat banyak dewa yang memiliki perannya masing-masing. Misalnya, dewa bumi yang diangkat dari manusia namek. Ada dewa tertinggi yang bertugas untuk menciptakan. Di samping itu ada dewa penghancur yang—katanya—bertugas menghancurkan sebagai penyeimbang dari dewa pencipta. Belum lagi para dewa tersebut jabatannya silih berganti dari generasi ke generasi. Bisa dibayangkan bagaimana seandainya ini benar-benar terjadi? Begitu lemah dewa yang menjadi sandaran, belum lagi apabila terjadi perebutan kekuasaan. Bisa kacau alam semesta ini. karena itulah sebelum menonton anime ini bagi yang muslim harap memperkuat akidah Islamiyahnya. Menonton anime ini saya rasa pas untuk sekedar mempelajari konsep Politeisme (tuhan yang banyak) dan mempelajari kelemahannya.
Ada sedikit yang mengecewakan dari anime ini.  Gambar yang dihasilkan dari Dragon Ball Super tidak sebaik gambar anime Dragon Ball dalam seri sebelumnya. Tentu hal ini sudah ramai dibicarakan di kalangan netizen pecinta Dragon Ball, tapi bagi saya yang penting ceritanya tetap asyik, hehe.
Postingan aslinya bisa di-klik di http://www.islamicotaku.com/2016/03/comeback-of-dragon-ball.html 


Rabu, 30 Desember 2015

Prestasi untuk Memulai

Seumur-umur, setiap ane ikut lomba gak pernah menang. Dari zaman SMP, SMA, sempat membayangkan apa rasanya mendapat juara, apa rasanya mendapat piala. Tapi harapan itu selama ini hanya angan-angan. Hingga datang saatnya jatah kegagalan itu habis. Ya, akhirnya ane mendapat piala pertama seumur hidup. Piala juara 3 lomba opini Jurnalika Fair 11 tingkat kampus. Sederhana ya? Namun kemenangan sederhana ini menjadi sejarah pertama bagi hidup ane. Lebay ya? Gak apa-apa, Cuma sedikit mencoba mengekspresikan rasa bahagia, hehe. Sebelumnya memang gak pernah terpikir untuk dapat juara, nggak. Bagi ane, lewat ajang inilah peluang ane untuk dapat menyampaikan kepada khalayak umum tentang pemikiran ane. Soal menang atau kalah, yang penting tulisan ane dibaca. Mudah-mudahan Allah mencatatnya sebagai amal dakwah di jalan-Nya, aamiin. Penasaran teks opininya apa? Let’s check it out! :D
Ada apa dengan Indonesia? Ia terlihat kaya raya namun mengapa ia masih terpuruk? Dengan sumber daya alamnya yang melimpah ruah dan posisinya yang strategis di bumi bagian khatulistiwa, menjadikannya negeri yang dilirik oleh banyak tetangga asing. Ia bak seorang puteri seorang raja yang diperebutkan oleh para pangeran kerajaan. Namun puteri itu tak berdaya melakukan banyak hal karena terabaikan oleh tuan rumahnya.
Sekilas begitulah keadaan Indonesia hingga kini. Dari sejak awal lahir hingga saat ini, kesejahteraan rakyat masih menjadi topik utama untuk dibahas. 70 tahun merdeka, apakah masalah tersebut bisa dituntaskan secara tuntas?  Tentu kesejahteraan rakyat bukanlah cita-cita utopis yang mustahil diperjuangkan. Tuhan telah menganugerahkan kita kekayaan alam yang melimpah. Jikalau bangsa ini mampu mengelolanya dengan tepat tentu kesejahteraan rakyat secara keseluruhan bukan lagi menjadi mimpi khayalan tingkat tinggi.
Salah satu kekayaan alam yang ada di Indonesia adalah kelimpahan lahan gambut. Indonesia adalah pemilik kawasan lahan gambut tropis terluas di dunia dengan luasan sekitar 21-22 juta hektar atau setara dengan 1,6 kali luas pulau Jawa. Kebanyakan tersebar di Kalimantan, Sumatera, dan Papua. Lahan gambut bagi Indonesia memiliki nilai yang sangat penting karena menyimpan karbon 20 kali lipat lebih banyak daripada hutan hujan tropis biasa atau tanah yang bermineral. Peran penting hidrologis lahan gambut bagi suatu wilayah bahkan dunia adalah sebagai cadangan air dengan kapasitas yang sangat besar, sehingga pada musim hujan tidak terjadi banjir dan pada musim kemarau tidak terjadi kekeringan.
Namun sayangnya dengan potensi alam tersebut belum membuat rakyat sejahtera. Pernyataan ini bukanlah tanpa dasar. Mari kita lirik kebakaran hutan yang menjadi event musiman di Riau selama 18 tahun terakhir. Kabarnya tahun ini yang terparah sepanjang sejarah kebakaran hutan di Riau (liputan6.com). Bagaimana bisa? Bukankah semakin lama seharusnya semakin membaik? Paling tidak dari tahun ke tahun terjadi pengurangan jumlah titik api. Namun nyatanya tidak.
http://t0.gstatic.com/images?q=tbn:ANd9GcQL4zGc-UFyTzW0vhqEOLN-zjWyFSldl_XKYGeZBD4qMv0eMCZW
(sumber: jikalahari.or.id)
Jika kita melihat data statistik di atas, kita melihat pemerintah kurang seirus menangani bencana tersebut. Hal ini sudah diungkapkan oleh Peneliti Senior Centre for Strategic and International Studies (CSIS), J Kristiadi mengatakan kebakaran hutan sulit diatasi lantaran pemerintah dahulu tak serius menangani masalah pembalakan liar. Menurut dia, masalah pembakaran hutan sudah terjadi sejak 1960-an (Liputan6.com 26/10/2015). Siapa yang menjadi korbannya? Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Riau Andra Sjafril mengatakan sebanyak 66.234 jiwa diantaranya terkena penyakit indeks saluran pernafasan akut (ISPA), 1.076 jiwa terjangkit pneunomoa, 3.073 terjangkit asma, 3.693 jiwa terkena penyakit mata dan 4.857 jiwa terkena penyakit kulit.
Dan lagi-lagi bukan rakyat yang diuntungkan dari potensi alam ini. Lalu siapa dalang dari semua ini? Siapa yang diuntungkan? Masyarakat setempat dibayar oleh sebuah perusahaan untuk melakukan pembersihan lahan dengan melakukan pembakaran.  Jika lahan yang berupa hutan, harga jualnya masih sekita Rp8,6 juta per hektar. Namun lahan yang kosong dan siap tanam biasanya lebih mahal harga jual tanahnya yaitu Rp11,2  juta per hektar (BBC Indonesia, 25/9/2015). Lahan-lahan tersebut lalu dikonversi menjadi perkebunan atau sawah oleh pihak swasta. Pengkonversian lahan inilah yang menyebabkan lahan gambut semakin mengering sehingga menyebabkan hutan mudah terbakar di musim kemarau ditamah dengan pembakaran yang disengaja.
Lalu apa upaya pemerintah menghadapi bencana ini? Upaya pencegahan dilakukan dengan membentuk Sub Direktorat Kebakaran Hutan dan Lembaga non structural erupa Pusdalkarhutnas, serta brigade-brigade pemadam kebakaran hutan di masing-masing HPH dan HTI, melakukan berbagai penyuluhan di lapisan masyarakat sampai pengusaha. Pemberian sanksi bagi yang melakukan pembakaran hutan, pencabutan ijin usaha bagi perusahaan yang melanggar, mengerahkan pasukan TNI untuk pemadaman kebakaran, inovasi teknologi mutakhir yang salah satunya adalah hujan buatan, dan sebagainya.
Kita patut menghargai upaya pemerintah hingga saat ini. Namun mengapa sampai detik ini belum juga terselesaikan? Apabila pemerintah bisa lebih tegas dalam menghadapi para perusak hutan terutama para korporasi raksasa itu tentu masalah ini bukan lagi menjadi bencana musiman. Para korporasi tersebut telah mengiming-imingi pejabat daerah untuk membuat kebijakan yang menguntungkan mereka (BBC Indonesia, 25/9/2015). Bahkan mereka enggan mengumumkan nama-nama perusahaan yang terlibat dalam kasus ini (liputan6.com).
Kita tidak bisa sepenuhnya menyalahkan pemerintah kita dalam hal ini. Sistem pemerintahan lah yang membentuk atmosfer budaya kurang tegas dalam negara kita. Aturan yang bisa diutak-atik, sistem otonomi daerah yang kurang pengawasan, membuat semuanya bablas dari kontrol. Ideologi yang menjadi dasar untuk membentuk sebuah sistem. Artinya pemasalahan ini dan termasuk berbagai permasalahan pelik yang ada di Indonesia sebenarnya hanya perlu satu langkah saja, yaitu memperbaiki ideologi yang menjadi landasan. 

Senin, 13 Juli 2015

Awal Perjalanan Liburan

Setelah lelah berjuang dengan sederetan ujian akademik selama bulan Ramadhan, semua itu terlewatkan. Yap, tinggal menunggu hasil akhirnya. Dan ane beruntung banget liburan kali ini diawali dengan ditraktir nonton oleh Desty sahabat ane di XXI nya Margocity, Depok. Keberuntungan ini semakin lengkap dengan adanya meet and great dengan para pemain filmnya dan penulis novelnya. Yap, Surga yang Tak Dirindukan karya mba Asma Nadia yang difilmkan dengan pemain utamanya Fedi Nuril, Laudya Chintya Bella, dan Raline Shah (mohon maaf bila terdapat kesalahan penulisan nama *udah kaya nulis nama di undangan nikahan aja -_-). Kali ini ane ingin berbagi hikmah dan inspirasi dari film ini dari sudut pandang ane. :)


Surga yang Tak Dirindukan, film yang diangkat dari novel laris karya Asma Nadia yang menceritakan tentang sebuah keluarga yang harmonis (Prasetya dan Arini dengan anaknya Nadia) namun di pertengahan hubungan mereka sang suami menikahi wanita lain (Meirose) demi menyelamatkan nyawa wanita itu (berpoligami). Arini (diperankan oleh Bella) adalah seorang pecinta anak-anak dan sering menceritakan banyak dongeng dengan diselipkan ajaran agama dan kehidupan, dan Prasetya merupakan seorang arsitektur bersama kedua sahabatnya  . Rumah tangga yang dibangun Pras (panggilan untuk Prasetya) dan Arini begitu harmonis dan romantis (biasanya cewe-cewe bakal melting kalo liat keromantisan mereka, apalagi Pras diperankan oleh Fedi Nuril, hehe). Namun dipertengahan hubungan mereka, Pras menemui seorang wanita yang mengalami kecelakaan mobil lalu diselamatkan oleh Pras. Mengetahui bahwa wanita yang bernama Meirose (diperankan oleh Raline Shah) mengalami depsresi berat karena ditinggalkan oleh ayahnya, ibunya yang sering gonta-ganti pria yang pada akhirnya meninggal, lalu ditinggalkan sang kekasih yang sudah menghamilinya padahal sudah berjanji ingin menikahinya, ditambah lagi Meirose yang mencoba bunuh diri, akhirnya Pras menolong Meirose dan rela menanggung beban hidupnya dengan menikahinya tanpa sepengetahuan Arini. Pras tidak mau bayi dari Meirose mengalami nasib yang sama seperti yang dialami Pras di masa lalu.


Lama Pras menyembunyikan pernikahan itu, hingga akhirnya Arini mengetahuinya dengan sendirinya. Hubungan mereka semakin tegang, Arini tidak bisa menerima kenyataan bahwa ada orang ketiga dalam hubungan mereka walaupun itu alasannya demi kebaikan. Pras sempat bimbang namun ia sadar betul akan konsekuensi dari apa yang dilakukannya. Namun pada akhirnya Arini menerima kenyataan itu dan mengikhlaskan hatinya untuk dimadu walaupun ada rasa sakit dari lubuk hatinya.


Apa yang dilakukan Pras merupakan sebuah kepahlawanan yang luar biasa, bukan sebuah "modus" yang sering dijadikan beberapa lelaki untuk memadu istrinya. Bagaimana tidak, Pras begitu sangat mencintai Arini dan ia sudah berjanji kepada ayah Arini untuk tidak menyakitinya. Namun ia tidak sanggup melihat ada wanita yang ditelantarkan dan hidup sebatang kara serta bayi yang terlahir tanpa ayah. Pras paham betul resiko dari apa yang dia putuskan untuk berpoligami, ia tidak bermaksud untuk menduakan istri tercintanya. Kenyataan ini memang akan sulit diterima bagi seorang wanita pada umumnya, namun disinilah Allah menguji hamba-Nya dengan berbagai pilihan sulit dalam hidup kita. Bagi istri, memilih untuk egois meninggalkan suami tanpa memikirkan psikologis anak, atau mengikhlaskan hati untuk menerima keputusan sang suami demi kebaikan orang lain. Dan bagi suami, memilih untuk menikahi seorang wanita untuk menyelamatkannya dengan resiko menyakiti istri yang dicintainya atau membiarkan wanita tersebut hidup sendirian sehingga rumah tangga sang suami terselamatkan.


Ane tidak menyalahkan atau memihak kepada salah satu dari keduanya. Yang jelas, keputusan untuk berpoligami bukanlah hal mudah, sekalipun seorang pria merasa dirinya akan berbuat adil. Hati seorang wanita sangatlah sensitif, ia memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap orang yang dicintainya. Ia tidak mau ada orang lain yang ada di hati orang yang dicintainya sekalipun hal itu untuk kebaikan. Tapi ane salut dengan wanita yang rela dipoligami, ia memiliki kesabaran dan kebijaksanaan yang tinggi. Poligami memang dibolehkan dalam Islam, namun sebaiknya seorang lelaki mempertimbangkan masak-masak sebelum melakukannya.


At all, cerita dari novel ini cukup menyentuh, realistis dan tidak terkesan memaksa walaupun novel ini tidak sepenuhnya diangkat dari kisah nyata. Ane salut dengan karya mba Asma Nadia yang satu ini, hehe jadi semakin tertarik untuk menyelam karya-karya beliau yang lain. :3

Jumat, 08 Mei 2015

Bercengkrama dengan Sang Penyejuk Hati

Barang kali ini adalah hal sepele. Selalu melaporkan kepada-Nya apa yang ingin kita lakukan dalam seharinya, bak anak kecil berceloteh kepada orang tua tentang kegiatan yang akan dan setelah kita lakukan. Coba bayangkan, bagaimana reaksi orang tuamu saat kau sering bercerita tentang kegiatan sehari-harimu? Aku yakin, mereka merasa dihargai walau kadang-kadang ekspresi itu tidak terlihat. Dengan tidak ada maksud menyamakan Tuhan dengan manusia, Allaah pun tentu akan semakin sayang kepada hamba-Nya apabila ia selalu meminta restu kepada-Nya dalam setiap aktivitasnya
.
Sebenarnya Allaah pun tanpa kita laporan pun Ia sudah pasti Maha Mengetahui segaalanya. Ia tidak butuh laporan kita, tidak butuh celotehan kita. Tapi dengan cara inilah kita menunjukkan betapa kita butuh bimbingan Sang Maha Kuat agar selalu menguatkan kita dalam setiap aktivitas kita, tegar menghadapi masalah dalam kegiatan kita, selalu berada dalam koridor yang dibolehkan Allaah kepada hamba-Nya, dan lain sebagainya. Kawan, kita adalah makhluk yang lemah, mudah putus asa, mudah bimbang, mudah lalai, yaa pokoknya kita ini bagaikan butiran debu yang tak ada kekuatan menghadapi kejamnya dunia ini aja. Dalam hal ini Allah sudah sebutkan dalam surat Al-Ashr yang artinya:

“Demi masa. Sungguh, manusia berada dalam kerugian, kecuali orang-orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasehati untuk kebenaran dan menasehati untuk kesabaran.”
Kawan, dalam hidup ini kita seringkali menghadapi banyak masalah. Kita seringkali terlalu percaya diri bahwa kita mampu menyelesaikan masalah dengan kemampuan yang kita punya. Tapi sadarkah kamu? Ketika kau buntu tidak menemui jalan keluar kita seringkali frustasi, minta tolong kepada manusia tapi tak ada dari mereka yang mengerti dengan masalah kita, akhirnya kita putus asa dan seakan-akan hidup ini sudah tak ada artinya lagi. Ya memang akhir-akhir ini sering terjadi bunuh diri, ya karena mereka belum memiliki iman, tidak merasa bahwa mereka sebenarnya punya tempat bergantung yaitu kepada Allah, atau malah justru menyerah berharp kepada Allah. Wallaahu a’lam.

Kawan, ketahuilah bahwa Allaah tak serta merta memberikan apa yang kamu inginkan dengan cuma-cuma. Ketika kau berharap agar selalu ikhlas dalam mengerjakan aktivitas, maka Ia akan mengujimu dengan hal-hal yang membuat keikhlasanmu terganggu. Jika kau berhasil, maka kau pun berhasil meraih apa yang kau pinta. Ketika kau meminta agar diberi pasangan terbaik, maka Allah akan menutup kesempatan-kesempatan bagi pria “nakal” untuk menyentuhmu dan mempertemukanmu dengan jodohmu dengan cara yang elegan (baca: sesuai syariat Islam).


Begitulah cara Allaah menyayangi hamba-Nya. Ia takkan serta merta memberikan apa yang kita inginkan tanpa kita melewati sebuah rintangan. Ia ingin agar kita dipantaskan dahulu sebelum meraih apa yang kita harapkan. Maka yang terpenting disini adalah agar hati kita selalu bersih jauh dari prasangka buruk kepada-Nya. Cobalah untuk belajar mengambil hikmah dari setiap kejadian yang kau alami, karena disitu terdapat pelajaran berharga yang akan  mendewasakanmu dan itu akan membuatmu selalu merasa bersyukur akan kebaikan-Nya. Ya contohnya begini, ketika kau terjebak macet saat menuju kampus, ternyata di laboratorium kampus terjadi ledakan yang menyebabkan banyak korban jiwa. Pada awalnya kau akan jengkel dengan kemacetan itu, namun pada akhirnya kau merasa bersyukur karena kau diselamatkan oleh Allaah melalui kemacetan.